Laman

Sabtu, 15 Mei 2010

Argument (ontologis, kosmologis, teleologis, moral) tentang adanya Tuhan

1. Argumen mengenai adanya Tuhan, pandangan secara :
a. Ontologis
Argumen ontologis dikemukakan pertama kali oleh Plato (428-348 SM) dengan teori ideanya. Tiap-tiap yang ada di alam nyata ini menurut Plato pasti ada ideanya. Yang dimaksud dengan idea ialah definisi atau konsep universal dari tiap sesuatu. Kuda mempunyai idea atau konsep universal. Idea atau konsep universal ini berlaku untuk tiap-tiap kuda yang ada dalam alam nyata, baik kuda itu kecil atau besar, jantan atau betina, berwarna hitam, putih ataupun belang, baik pincang atau tidak, baik hidup maupun sudah mati. Idea kuda itu ialah faham, gambaran atau konsep universal yang berlaku untuk seluruh kuda, baik kuda itu berada di Afrika, Amerika, Eropa, Asia maupun Australia.
Demikianlah, tiap sesuatu di alam mempunyai idea, dan idea inilah yang merupakan hakekat sesuatu. Idea inilah yang mendasari dasar wujud sesuatu itu. Idea-idea berada dalam alam tersendiri yaitu alam idea. Alam idea berada di luar alam nyata ini dan bersifat kekal. Idea-idea bukan bercerai berai dengan tak ada hubungan satu sama lain, tetapi semuanya bersatu dalam idea tertinggi yang diberi nama Idea Kebaikan atau The Absolute Good yaitu Yang Mutlak Baik. Yang Mutlak Baik itu adalah sumber, tujuan dan sebab dari segala yang ada. Yang Mutlak Baik itu disebut juga Tuhan.
Intinya bahwa segala sesuatu mempunyai idea, dan idea tertinggi serta mutlak adalah Tuhan.
b. Kosmologis
Argumen kosmologis disebut juga argument sebab-musabab, yang timbul dari faham bahwa alam adalah bersifat mugkin (mumkin – contingent) dan bukan bersifat wajib (necessary) dalam wujudnya. Dengan lain kata karena alam adalah alam yang dijadikan, maka pasti ada dzat yang menjadikannya. Dzat yang menjadikan alam inilah disebut Tuhan.
c. Teleologis
Alam yang teleologis (Telos berarti tujuan; teleologis berarti serba tuju) yaitu alam yang diatur menurut sesuatu tujuan tertentu. Dengan kata lain alam ini dalam keseluruhannya berevolusi dan beredar kepada suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian dari alam ini mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lain dan bekerjasama dalam menuju tercapainya sutu tujuan tertentu, yaitu menuju kebaikan dunia dalam keseluruhan. Di dunia ini manusialah makhluk yang tertinggi karena mempunyai akal-pikiran. Diantara segala makhluk yang ada di dunia ini manusialah yang dapat memikirkan kepentingan dan kebaikan untuk dunia dalam keseluruhannya. Maka tujuan dari evolusi di dunia ini ialah terwujudnya manusia yang mempunyai akal yang lebih sempurna dan tinggi untuk dapat memikirkan dan mengusahakan kebaikan dan kesempurnaan dunia ini dalam keseluruhan. Alam dan isinya beredar dan berevolusi bukan dengan cara kebetulan semata, tetapi beredar dan berevolusi kepada tujuan tertentu, yaitu kebaikan universal di bawah pimpinan manusia yang bermoral tinggi, maka mestilah ada suatu dzat yang menentukan tujuan itu dan membuat alam ini beredar dan berevolusi kearah tersebut. Dzat inilah yang disebut Tuhan.
d. Moral
Argument moral ini banyak dihubungkan dengan nama Immanuel Kant (1724-1804 M). Kant berpendapat bahwa manusia mempunyai perasaan moral yang tertanam dalam jiwa dan hati sanubarinya. Orang merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan baik. Kant berpendapat bahwa perbuatan baik menjadi baik tidak karena akibat-akibat baik yang timbul dari perbuatan itu dan tidak pula karena agama mengajarkan bahwa perbuatan itu baik. Sesuatu perbuatan adalah baik, karena manusia tahu dari perasaan yang tertanam dalam jiwanya bahwa ia diperintahkan untuk mengerjakan yang baik itu. Perasaan manusia bahwa ia berkewajiban dan diperintah untuk berbuat baik dan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk, tidak diperoleh dari pengalamandi dunia, tetapi dibawa manusia sejak lahir. Dengan demikian perintah tersebut berasal dari suatu dzat yang tahu akan baik dan buruk. Dzat inilah yang disebut Tuhan.
Perbuatan baik dan buruk mengandung arti nilai-nilai. Nilai-nilai itu bukan berasal dari manusia tetapi telah terdapat dalam dirinya. Nilai-nilai ini berasal dari luar manusia, dari suatu dzat yang lebih tinggi dari manusia, dan dzat inilah yang disebut Tuhan. Selanjutnya adanya nilai itu mengandung arti adanya pencipta nilai. Pencipta nilai itulah yang disebut Tuhan.

3. Jelaskan pengertian faham animisme, dinamisme, politeisme, henoteisme, panteisme dan naturalisme !?
Jawaban :
a. Animisme adalah paham yang berpendapat bahwa semua benda baik yang bernyawa atau tak bernyawa mempunyai roh, dimana roh-roh tersebut mempunyai kekuatan dan berkehendak. Dalam agama animisme roh dari benda-benda dan nenek moyang yang dipandang berkuasa dihormati, dijunjung tinggi dan disembah agar roh itu menolong manusia dan jangan menjadi rintangan baginya dalam bekerja dan kehidupan sehari-hari.
b. Dinamisme adalah paham yang percaya bahwa tiap-tiap benda yang berada disekelilingnya bisa mempunyai kekuatan batin yang misterius.
c. Politeisme adalah paham yang mempercayai adanya banyak dewa dan dewa-dewa tersebut mempunyai tugasnya masing-masing.
d. Henoteisme adalah paham yang mempercayai banyak tuhan tetapi ada satu Tuhan yang paling unggul dan membawahi tuhan-tuhan yang lainnya.
e. Panteisme adalah paham yang berpendapat bahwa seluruh kosmos ini adalah Tuhan. Semua yang ada dalam keseluruhannya ialah Tuhan dan Tuhan ialah semua yang ada dalam keseluruhannya. Tuhan adalah immanent yaitu berada dalam ala mini, bukan di luar.
f. Naturalisme yaitu paham yang menyatakan bahwa alam ini berdiri sendiri, serba sempurna, beredar dan beroperasi menurut sifat-sifat yang terdapat dalam dirinya sendiri, menurut tabiat naturalnya, yaitu menurut hukum sebab-musabab. Alam ini tidak berasal dari dan tidak bergantung pada kekuatan gaib atau supernatural (Tuhan).

5. Sebutkan tiga (3) unsur iman yang benar !
Jawaban :
Tiga unsur iman yang benar yaitu :
a. membenarkan dengan hati
b. mengikrarkan dengan lisan
c. mengamalkan dengan anggota badan

7. Sebutkan dua inti dakwah para Rosul !? Kutip potongan ayat yang tepat !
Jawaban :
Dua inti dakwah para Rasul yaitu tauhid/menyembah kepada Allah SWT semata dan menjauhi taghut.
Allah SWT berfirman :
    •         •    •             
" Dan sungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (Q.S An-Nahl : 38)

9. Sebutkan dua syarat agar sebuah ibadah bernilai amal shalih !?
Jawaban :
Dua syarat agar sebuah ibadah bernilai amal shalih :
a) Ibadah harus didasari aqidah yang benar, diniatkan karena Allah SWT semata
b) Ibadah dilakukan sesuai dengan syari'at yang telah diajarkan Rosulullah

11. Mengapa perintah ibadah kepada Allah diikuti dengan perintah menjauhi taghut !?
Jawaban :
Perintah beribadah kepada Allah diikuti dengan perintah menjauhi taghut hal ini karena beribadah kepada Allah merupakan bentuk pengabdian tertinggi dan harus dimurnikan dari segala macam bentuk taghut.

13. Apa perbedaan tauhid Rububiyah dan tauhid Uluhiyyah !?
Jawaban :
Tauhid Rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah SWT baik mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan serta bahwasanya Dialah Raja, Penguasa dan Yang mengatur segala sesuatu. Sedangkan makna tauhid Uluhiyyah ialah mengesakan Allah SWT pada setiap ibadah dan ketundukan serta ketaatan secara mutlak kepada Allah SWT dan tidaklah menyembah selain Allah, tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun jua yang wujud di bumi dan di langit.

15. Bagaimana posisi tauhid Rububiyyah terhadap tauhid Uluhiyyah ?
Jawaban :
Posisi tauhid Rububiyyah terhadap tauhid Uluhiyyah semuanya sama-sama penting dan keduanya saling mendukung dan menguatkan. Kedua tauhid ini merupakan landasan kuat bertauhid. Tauhid Rububiyyah mencerminkan mengesakan Allah atas segala apa yang dikerjakan-Nya sedangkan tauhid Uluhiyyah menyangkut ibadah kita dan ketundukan kita kepada Allah semata. Bertauhid Rububiyah saja tidak menjadikan seseorang otamatis masuk Islam, akan tetapi akan sempurna Islamnya jika diimbangi dengan bertauhid Uluhiyyah serta tauhid asma' wa sifat. Seorang muslim bertauhid Uluhiyyah haruslah berlandaskan dengan tauhid Rububiyyah.

17. Bagaimana Ahlussunnah Waljama'ah menerima asma'/sifat Allah ?
Jawaban :
Ahlussunnah waljama'ah menerima Tauhid Asma' dan Sifat Allah maksudnya mentauhidkan asma'-asama serta sifat sifat Allah SWT yang telah diterangkan di dalam Al-Qur'an maupun sunnah Nabi. Allah SWT mempunyai nama-nama (asma') indah yang tercantum dalam Al-Qur'an, yang disebut dengan Asma' al Husna. Begitu juga mempunyai sifat wajib, sifat mustahil serta sifat jaiz yang telah diterangkan di dalam Al-Qur'an. Allah menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan serta memberi nama dan sifat untuk diri-Nya dan dengan nama dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya. Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam hal ini tidak boleh dilanggar, karena tidak seorangpun yang lebih mengetahui Allah daripada Allah sendiri, dan tidak ada sesudah Allah orang yang lebih mengetahui Allah daripada Rasul-Nya. Ahlussunnah waljama'ah tidak menyamakan atau menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Sebagaimana mereka tidak menyerupakan dzat-Nya dengan dzat pada makhluk-Nya.

19. Apa maksud Muhammad 'Abduhu wa Rasuluh ?
Jawaban :
Muhammad 'Abduhu wa Rasuluh maksudnya adalah Nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah SWT yang diberi hukum sesuai hukum Allah dan harus menjalankannya serta Nabi Muhammad juga sebagai Rasul-Nya, utusan-Nya yang diberi tugas menyampaikan risalah dan syariat dari Allah SWT kepada ummat manusia seluruhnya.

21. Apa konsekuensi bersyahadat hubungannya dengan berbagai perkataan orang pintar tentang Islam!?
Jawaban :
Konsekuensi bersyahadat bagi seseorang maka orang tersebut sudah dikatakan masuk Islam dan harus menerima aturan-aturan dari Islam berupa syariat Islam. Konsekuensi syahadat "Laa ilaha Illallah" yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah SWT dari segala macam yang dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha illallah. Dan beribadah kepada Allah sematatanpa syirik sedikitpun sebagai keharusan dari penetapan illallah.
Konsekuensi syahadat Rasul "Muhammad Rasulullah" yaitu mentaati Nabi Muhammad, membenarkannya, meninggalkan apa yang dilarangnya, mengamalkan sunnahnya, menteladaninya dalam setiap langkah dan kehidupan kita serta mendahulukan sabdanya di atas segala pendapat orang lain.

23. Apa perbedaan syirik besar dengan kecil ?!
Jawaban :
Syirik Besar Syirik Kecil
1. Syirik besar dapat mengeluarkan si pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
2. Contoh perbuatannya : menyembah selain Allah SWT, menyekutukan Allah, berdoa kepada selain Allah dsb. 1. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan perantara menuju syirik besar.

2. Contoh perbuatannya : beramal karena ingin dipuji orang (riya'), bersumpah dengan nama selain Allah, sum'ah dsb.

25. Bagaimana pernyataan Qur'an tentang mukmin dalam kaitannya dengan syirik ?!
Jawaban :
Pernyataan Al-Qur'an mengenai syirik :
•                  •   
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya." (Q.S. An-Nisa' : 116)

27. Sebutkan bahaya nifak besar dan kecil !?
Jawaban :
Orang munafiq yang perbuatannya berpura-pura, dusta, bohong dan khianat, hatinya akan selalu ragu, was-was dan tidak tenang. Terhadap perbuatannya yang tidak benar itu, ia takut akan ketahuan orang lain dan sifat dusta dan khianatnya akan menghantui perasaannya, sehingga terjadi konflik batin, menimbulkan ketidaktenangan pada kehidupannya. Ia juga akan selalu menghadapi kesulitan, karena harus membuat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Dia menjadi sakit batin, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pada kondisi fisiknya. Akibat sifat nifaq orang tersebut akan mendapat kesengsaraan di dunia dan di akhirat.
Nifaq Besar Nifaq Kecil
1. Dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
2. Akan mendapatkan siksa neraka kekal
3. Hidup di dunia selalu was-was, tidak tenang, terkena penyakit hati dsb 1. Tidak mengeluarkan pelakunya dari agam Islam, tapi mengurangi keimanan dan Tauhid dan sebagai perantara menuju nifaq sesungguhnya (besar)
2. Akan mendapatkan dosa

Dalil : Al-Baqarah : 10, At-Taubah : 68, An-Nisa : 138, An-Nisa : 145

29. Sebutkan dua kerugian orang yang selalu sholat berjama'ah di Masjid menurut Qur'an/Hadits !?

Sholat berjama'ah di dalam masjid merupakan anjuran dari Nabi SAW, bahkan sangat dianjurkan bagi kaum laki-laki oleh Nabi SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar